Bagi umat Islam, puasa merupakan wujud ibadah dan keyakinan dalam menjalankan kewajiban beragama. Namu dibali semua itu, puasa juga memiliki dampak baik bagi kesehatan mental.
 |
Dampak puasa bagi kesehatan mental |
Mengapa tidak? puasa tak hanya mengistirahatkan alat pencernaan, melainkan juga berdampak pada kesehatan mental. Selama Ramadan, umat Islam harus mengontrol emosi.
Dilansir Boldsky, Sabtu 27 Juni 2015 sebuah penelitian menunjukkan bahwa, berpuasa mampu meningkatkan kesehatan emosional dan mental.
Saat berpuasa, tubuh melepaskan beberapa bahan kimia dan melindungi otak. Bahan kimia ini, juga meningkatkan mood.
Puasa di bulan Ramadan juga dapat mengobati kecemasan dan depresi. Tentu saja, hal ini bisa meningkatkan kualitas tidur Anda dan memberikan ketenangan mental.
Puasa mengurangi kecemasan dan depresi hanya setelah beberapa hari berpuasa. Pada minggu kedua kebanyakan orang berpuasa akan merasa bahagia. Lebih rileks ketimbang sebelum puasa.
Saat puasa, tubuh melepaskan endorfin lebih banyak ke otak yang membuat Anda merasa bahagia.
Selain itu, puasa juga mampu mengurangi sakit kepala migrain. Puasa meningkatkan tingkat serotonin yang dapat mencegah migrain.
Jadi berdasarkan paparan diatas, jelas puasa tidak hanya bagus bagi kesehatan jasmani, tatapi kesehatan mental pun diimbangi disamping keyakinan dalam menjalankan kewajiban umat
beragama Islam.